
Ciri Diabetes, Penyebab, dan Cara Mencegahnya dengan Solusi Alami
Tanda atau gejala diabetes sering dikaitkan dengan seringnya buang air kecil. Meskipun memang ada benarnya, namun ciri diabetes tidak hanya itu. Diabetes adalah kondisi kronis yang menurunkan kemampuan tubuh seseorang dalam mengolah makanan menjadi energi. Penyakit tidak menular ini termasuk penyebab kematian yang cukup tinggi sehingga perlu dideteksi sejak dini untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Mari mengenali ciri diabetes lebih lengkap, faktor penyebab, serta cara mencegahnya secara alami. Salah satu cara alaminya bisa dimulai dari sekarang lho.
Diabetes dan Hubungannya dengan Kadar Gula Darah
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi karena tubuh tidak mampu mengatur gula darah sehingga jumlahnya terlalu tinggi dalam tubuh. Kadar gula darah tinggi tapi tidak bisa diubah menjadi energi. Ketidakmampuan tubuh ini berkaitan erat dengan insulin, hormon yang mengatur gula darah.
Mekanismenya pada diabetes tipe 2 bisa karena pankreas tidak mencukupi atau tidak mampu sama sekali memproduksi insulin . Bisa juga karena tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang sudah diproduksi secara efektif.
Sedangkan pada diabetes tipe 1, sistem imun justru menyerang dan merusak sel produsen insulin dalam pankreas tanpa penyebab pasti. Diabetes tipe ini termasuk dalam penyakit autoimun. Ada juga diabetes tipe gestational, yaitu diabetes yang berkembang saat masa kehamilan dan hilang setelah masa hamil selesai.
Jika sudah mencapai level kronis dan hiperglikemia, penderitanya mungkin harus berhadapan dengan diabetes sepanjang hidupnya. Bahkan yang lebih buruk, ia berpotensi menghadapi masalah kesehatan serius seperti kerusakan saraf, mata, jantung, dan pembuluh darah. Selain itu, penderitanya juga memiliki risiko lebih besar terkena penyakit serangan jantung, strok, dan gagal ginjal.
Di Indonesia saja kasus diabetes terus meningkat sehingga pada tahun 2021 masuk 5 besar negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia yaitu 19,47 juta kasus. Apalagi di dunia, penyakit ini termasuk dalam penyebab kematian terbesar. Itulah kenapa ciri diabetes harus dikenali sejak dini agar bisa dihambat perkembangannya dengan pengubahan gaya hidup.
Ciri Diabetes Umum yang Tidak Boleh Diabaikan
Berikut ini adalah daftar ciri diabetes yang umum dirasakan tapi sering tidak disadari sebagai tanda diabetes.
- Poliuria atau sering buang air kecil daripada bisanya, terutama pada malam hari sebagai respon ginjal untuk membuang kelebihan gula.
- Polidipsia atau sering merasa haus sebagai akibat dari sering buang air kecil. Bisa juga ditandai dengan mulut kering.
- Polifagia atau rasa lapar berlebihan sehingga nafsu makan meningkat. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu mengubah glukosa atau gula darah menjadi energi dengan baik dan otak terus menerus mengirim sinyal lapar.
- Berat badan turun drastis tanpa sebab karena tubuh kehilangan massa otot dan lemak.
- Sering merasa lemas, lelah, atau lesu karena tubuh tidak mendapat energi cukup meski asupan makan tercukupi.
- Pandangan kabur karena pembuluh darah pada mata mengalami kerusakan akibat kadar gula darah yang tinggi.
- Ketika mendapat luka, proses penyembuhannya butuh waktu lama karena sirkulasi darah terganggu dan melemahnya sistem imun.
- Infeksi berulang terutama pada beberapa area kulit, gusi, serta saluran kemih.
- Sering merasa kesemutan pada tangan atau kaki karena saraf yang rusak.
Satu fakta lagi yang harus dipahami adalah gejala atau ciri diabetes, terutama diabetes tipe 2, sering kali sangat ringan hingga sulit dideteksi langsung karena pertumbuhannya yang sangat lambat hingga beberapa tahun. Sayangnya, hal ini justru membuat penderitanya baru mendapat diagnosis setelah muncul komplikasi. Itulah kenapa penting juga untuk mengecek kadar gula darah secara berkala.
Sumber: xb100 di Freepik
Penyebab Diabetes dan Faktor Risikonya
Pada kasus diabetes tipe 1 maupun tipe 2, faktor genetik bisa sangat berpengaruh. Keluarga kandung yang memiliki riwayat diabetes memiliki kemungkinan mewariskan penyakit ini.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko seseorang terkena diabetes, terutama diabetes tipe 2. Contoh kebiasaan tidak sehat yang dimaksud adalah pola makan tinggi gula dan lemak jenuh, aktivitas fisik sangat rendah atau hampir tidak pernah, obesitas, kualitas dan kuantitas tidur tidak tercukupi, hingga stres kronis.
Kondisi medis tertentu juga bisa meningkatkan risiko terkena diabetes. Di antaranya adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, pankreatitis, bertambahnya usia, sindrom metabolik, dan sindrom polikistik ovarium atau PCOS.
Cara Mencegah Diabetes: Langkah Nyata Menuju Hidup Sehat
Cara terbaik untuk mencegah diabetes adalah dengan penerapan gaya hidup sehat secara menyeluruh. Selain mencegah, kebiasaan sehat juga dapat menghambat gejala diabetes menjadi semakin parah.
1. Pola Makan Sehat Bergizi Seimbang
Karena gula alami banyak ditemukan pada karbohidrat dan gula pemanis alami maupun buatan, kurangi asupan kedua jenis nutrisi tersebut. Kemudian perbanyak serat, protein, dan lemak sehat. Selalu ingat bahwa konsumsi gula maksimal setiap hari hanya 50 gram atau 4 sendok makan.
2. Aktivitas Fisik dan Olahraga Teratur
Cara ini mampu memperbaiki kondisi resistensi insulin sehingga gula darah bisa terkendali. Lakukan olahraga 20-30 menit setiap hari di luar aktivitas fisik harian. Pastikan kamu berjalan kaki atau naik tangga lebih banyak dari biasanya agar tubuh terlatih untuk banyak bergerak.
3. Mencukupi Kebutuhan Tidur Berkualitas
Mengupayakan tidur berkualitas 7-8 jam setiap hari akan menurunkan risiko diabetes akibat hormon lapar dan kenyang yang tidak seimbang. Selain itu, kesempatan ini juga akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Hindari obesitas dan pastikan Indeks Massa Tubuh (IMT) kamu di antara 18,5 – 24,9. Berat badan berlebih bisa meningkatkan resistensi insulin atau kurang sensitifnya sel tubuh terhadap insulin.
5. Mendapat Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Sebagai bentuk deteksi dini dan pedoman menjaga kesehatan, lakukan pengecekan gula darah secara berkala di fasilitas kesehatan terdekat. Gula darah normal adalah 70-100 mg/dL saat puasa atau belum makan apapun di pagi hari dan 140 mg/dL setelah makan.
6. Mengakses Manfaat Tanaman Herbal
Beberapa jenis tanaman herbal mengandung senyawa yang mampu mengontrol gula darah. Mekanismenya bisa dengan menurunkan gula darah setelah makan dan lemak dalam darah. Bisa juga dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar kolesterol.
Diabloom: Teman Sehat untuk Mengontrol Gula Darah
Mari memulai semua tips di atas dari sekarang secara perlahan tapi pasti. Tidak ada kata terlambat untuk membatasi konsumsi gula dari sekarang. Salah satu langkah awal yang bisa dimulai adalah dengan mengakses teh herbal Diabloom dari Herbae yang diformulasikan khusus untuk mengontrol gula darah. Minuman herbal ini menjadi ionvasi solusi alami untuk kamu dengan aktivitas padat tapi tetap ingin mengupayakan gaya hidup sehat.
Komposisi utamanya terdiri dari tanaman-tanaman herbal yang sudah dikenal khasiatnya dalam menjaga kadar gula darah tetap normal. Setiap satu kantong seduh Diabloom mengandung jahe, kayu manis, sereh, green tea, dan daun insulin.
Tidak hanya sensasi hangat, kandungan senyawa aktifnya memiliki manfaat yang menyeluruh. Di antaranya adalah membantu menyeimbangkan kadar gula darah, mendukung sirkulasi peredaran darah, mendukung metabolisme, melawan radikal bebas, hingga memberikan efek menenangkan.
Jangan abaikan ciri diabetes yang mungkin dirasakan. Ambil langkah proaktif untuk kesehatan dari sekarang dengan mengakses Diabloom dari website resmi Herbae.