
Ciri-Ciri Maag, Penyebab, & Cara Mengatasinya dengan Solusi Alami
Tidak semua keluhan pencernaan merupakan tanda tubuh yang bisa diremehkan. Salah satu masalah yang harus diperhatikan dan segera ditangani adalah maag. Dikenal sebagai dispepsia dalam dunia medis, maag merupakan kondisi tidak nyaman pada sistem pencernaan dan bisa menjadi tanda penyakit lain yang lebih serius. Oleh karena itu, mari mengenali ciri-ciri maag agar kamu bisa menanganinya dengan tepat. Ketahui juga penyebab dan cara mengatasinya secara alami di sini. Simak juga inovasi solusi alami yang mampu membantu kamu merawat lambung pada bagian akhir.
Memahami Dispepsia atau Maag
Maag atau dispepsia adalah kondisi tidak nyaman yang sering muncul setelah makan atau saat perut kita sedang mencerna makanan. Reaksi pencernaan ini berbeda dengan penyakit tukak lambung. Jika maag biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, maka tukak lambung seringkali disebabkan oleh bakteri tertentu. Dari sini, tentu cara menanganinya juga akan berbeda sekali.
Dispepsia merupakan hal yang umum dialami oleh hampir semua orang dan termasuk tidak berbahaya. Meskipun begitu, jika gejalanya muncul lebih sering atau sampai pada level mengganggu aktivitas sehari-hari, maka penderitanya perlu berhati-hati. Termasuk jika kondisi ini justru memengaruhi pemenuhan asupan nutrisi harian seseorang, maka orang tersebut perlu mengetahui akar masalahnya agar bisa segera ditangani.
Mengenali Ciri-ciri Maag dan Gejala yang Perlu Diwaspadai
Untuk membantu kamu mengenali apakah maag yang sedang dialami berbahaya atau tidak, mari mengenali ciri-ciri maag yang umum dirasakan. Perhatikan juga gejala yang harus diwaspadai dan perlu dibawa ke dokter sesegera mungkin.
- Mudah merasa kenyang meskipun makanan belum habis dan/atau meskipun porsi makan kecil.
- Merasa kenyang yang tidak nyaman dan berlangsung cukup lama. Terutama pada waktu lambung mencerna makanan, yaitu 3-5 jam setelah makan berat.
- Sakit ringan hingga sedang pada perut bagian atas atau pada area antara tulang dada hingga pusar.
- Sensasi terbakar pada perut bagian atas karena asam lambung naik.
- Kembung, begah, dan/atau sesak pada perut bagian atas.
- Sendawa berlebih karena banyaknya gas dalam perut dan terkadang sendawa membawa makanan keluar.
- Mual dan ingin muntah setelah makan.
Ciri-ciri maag di atas bisa dirasakan salah satunya atau beberapa sekaligus dalam satu waktu. Penderitanya bisa mengonsumsi obat antasida untuk membantu meredakan gejala tersebut. Namun jika gejalanya tidak kunjung reda setelah minum obat dan/atau bertemu dengan gejala seperti yang ada di bawah ini, segeralah pergi ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain dikhawatirkan ada masalah kesehatan yang lebih serius, beberapa kondisi juga bisa menjadi tanda serangan jantung jika gejalanya intens.
- Kesulitan menelan
- Napas pendek
- Dada sesak
- Ada darah pada tinja atau feses
- Muntah berkali-kali dan/atau ada darah pada muntahan
Penyebab Maag yang Umum Ditemukan
Secara garis besar, penyebab maag ada 2 yaitu gaya hidup yang tidak sehat dan akibat dari kondisi atau tindakan medis tertentu. Simak daftarnya berikut ini.
a. Gaya Hidup dan Pola Makan Tidak Sehat
- Waktu makan yang tidak teratur dan/atau sering melewatkannya.
- Sering mengonsumsi makanan pemicu maag seperti makanan pedas, berlemak, asam, hingga mengandung kafein tinggi.
- Makan terlalu cepat dan/atau terlalu banyak.
- Mengalami gangguan mental seperti stres dan cemas berlebih.
b. Efek Obat dan Kondisi Medis Tertentu
- Efek mengonsumsi pereda nyeri OAINS (Obat Anti-inflamasi Nonsteroid) seperti ibuprofen atau aspirin berlebihan.
- Infeksi bakteri Helicobacter pylori, yaitu penyebab terjadinya tukak lambung.
- Beberapa masalah pencernaan juga menimbulkan maag seperti GERD, gastritis, hingga gangguan makan seperti penyakit celiac, dan lain sebagainya.
- Penyakit bawaan yang sudah didiagnosis sebelumnya juga bisa menimbulkan maag, seperti diabetes dan penyakit tiroid.
Sumber: schantalao di Freepik
Cara Mengatasi dan Mencegah Maag
Pada dasarnya, maag memang bukan penyakit yang berbahaya selama kita mengontrol apa yang kita konsumsi sehari-hari. Minum obat antasida memang meredakan masalah ini, tapi akan jauh lebih baik jika penderitanya melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Di bawah ini adalah beberapa tips yang perlu diterapkan untuk mengatasi sekaligus mencegah maag.
– Perhatikan Pola Makan dan Asupan Nutrisi
Selain memperhatikan jarak makan berat, penting juga untuk membatasi jumlahnya dalam satu porsi. Cobalah makan dengan porsi kecil namun lebih sering. Lalu beri jeda waktu kurang lebih 1-2 jam setelah makan sebelum berbaring. Hindari makanan yang memicu masalah pencernaan seperti yang sudah disebutkan di atas. Perbanyak serat larut dari sayur dan buah agar sistem pencernaan lebih lancar.
– Mencukupi Waktu Istirahat
Tidur setidaknya 7-8 jam setiap hari akan membantu sistem pencernaan lebih efektif dalam proses detoksifikasi. Selain itu, tidur berkualitas juga akan meningkatkan metabolisme yang mampu menurunkan risiko asam lambung naik.
Selain tidur, coba juga untuk mengistirahatkan pikiran dengan beberapa latihan, seperti meditasi, yoga, hingga olahraga ringan favorit. Langkah ini akan membantu kamu mengelola stres.
– Menghindari Kebiasaan yang Tidak Sehat
Kebiasaan seperti merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan justru akan memperberat kerja lambung dan organ pencernaan lainnya. Keduanya dapat meningkatkan produksi asam lambung dan risiko terjadinya peradangan lambung.
– Memenuhi Hidrasi Harian
Minum air putih dengan tegukan kecil dapat membantu meredakan tenggorokan yang panas akibat asam lambung naik. Selain itu, kecukupan air putih – kurang lebih 1,8-2 liter per hari – juga akan melancarkan pencernaan dan mengencerkan asam lambung. Jangan terlalu banyak minum air putih agar tidak memicu kembung dan keluhan yang lain.
– Perkuat Sistem Pencernaan dengan Herbal
Jika kamu ingin menguatkan sistem pencernaan secara alami, maka mengonsumsi herbal adalah salah satu cara yang perlu dicoba. Banyak tanaman herbal yang mengandung senyawa aktif dan berperan langsung dalam meredakan ciri-ciri maag. Di antaranya adalah jahe, kunyit, temulawak, kayu manis, hingga daun kemangi dan daun senna. Konsultasikan dengan dokter bila kamu memiliki kondisi kesehatan khusus.
Belly Bloom: Solusi Alami untuk Lambung Lebih Nyaman
Menyambung tips terakhir di atas, minuman herbal memang sudah menjadi alternatif menjaga kesehatan pencernaan sejak dulu. Dengan kesibukan sehari-hari yang dilalui, mengonsumsi minuman herbal menjadi tantangan tersendiri untuk membuatnya dari awal. Padahal orang cenderung kurang memperhatikan asupan makan saat aktivitas sedang padat. Artinya, perawatan pencernaan harus lebih baik agar imun juga punya performa yang optimal.
Herbae melalui Belly Bloom hadir sebagai solusi alami untuk kamu yang ingin mendapat banyak manfaat dari rempah asli Indonesia. Dengan kemasan celup yang bisa langsung diseduh seperti teh, Belly Bloom akan menjadi teman yang menenangkan dari alam. Untuk kamu yang hidup aktif namun sering terganggu oleh rasa begah, nyeri maag, atau naiknya asam lambung perlu mencoba varian Herbae yang satu ini.
Komposisi di setiap kantong Belly Bloom adalah jahe, kunyit, temulawak, dan cengkeh. Semuanya mengandung senyawa aktif seperti gingerol dan eugenol. Selain berperan menjadi antioksidan, bahan-bahan herbal tersebut juga bersifat anti-inflamasi dan anti-bakteri. Mengonsumsi satu gelas seduhan Belly Bloom setiap hari akan membantu kamu meredakan gejala maag sekaligus merawat kesehatan pencernaan.
Dapatkan informasi lebih banyak soal Belly Bloom melalui website resmi Herbae. Mulai perjalanan menuju lambung yang lebih sehat dari sekarang!